Kamis, 14 November 2013


Bangun tidurku lagi lagi kesiangan ,,, huuft rasanya aku berdosa banget…
Padahal solataku udah 4 waktu, kurang subuh aja jadi lengkap 5 waktu.. hufft mavin aku ya Alloh…. 
Disela sela mandi pagi aku menyanyikan lagu afgan yang cinta ku bukan cinta biasa akhirnya aku berfikir untuk menyanyikan lagu tersebut di kantor nanti karena aku kan kerja pagi jd sembari.. hehehe… maka dari itu aku sering banget nyanyi dipagi hari.. nyanyi dikantor cukup menyenangkan dengan fasilitas menyanyi yang cukup memadai, ada speaker, lagu-lagunya tersedia dan dilengkapi dengan lirik lagunya, karena aku tidak hapal makanya aku pilih dikantor untuk menyanyikannya., tapi sekarang aku udah ga nyaman lagi untuk nyanyi,, padahal dahulu itu nyaman banget aku nyanyi, karena tempat kerjaku itu klo pagi sepi banget,, pada datang siang… dan aku mengusir kesepian itu dengan cara aku bernyanyi.. entah deh suaraku bagus atau buruk yang penting aku plong dan senang.. hehehe…… namun sekarang aku sudah tidak nyaman lagi karena ruangan disebelah dikantorku juga sekarang sering menyetel music yang sangat kuat dan mengganggu musikku… dan lagi ditambah dengan pak toton si penghuni ruangan yang disebelah kanan.. bahkan dia akhir-akhir ini sering sekali muncul tiba-tiba di depan pintu kantorku… sontak aku pun kaget dengan kehadirannya bak hantu itu… hihihihihi…. Aku sekarang mulai risih, risih banget sama dia,,, jujur dulu aku tak begitu tapi sekarang beuuhhhh pokoknya risih… tadi saja pas aku sedang nyanyi dia tiba-tiba hadir dan mengatakan “dek, sudah sarapan? Sarapan dulu nanti sakit magh… lagunya bagus, trus oh bawa sajadah ya dikantor..” uggghhh dengan wajah kaget dan terkejut aku menjawab, “iya pak alhmdllh sudah sarapan, iya pak bawa karena sering tidak kebagian mukena kalu solat dimasjid jadi solat disni saja..” sontakku menjawab… dia tu sering banget nanya ini dan itu… tapi nanyanya itu lho dengan mimic muka ngejek… huh kesellah pokoknya… apalah maksud bapak itu… hehehehe itu ceritaku di pagi ini… apa ceritamu ???

Sakit, itulah yang ada di benakku… perasaan ingin terhadap sesuatu apapun namun ditahan maka akan menimbulkan rasa sakit. Ya,  ku sebut itu rasanya sakit.
Aku seorang wanita yang selalu menjaga ucapanku terhadap siapapun.
Aku berbicara dengan memperhatikan situasi dan kondisi, aku mencoba untuk mendahulukan perasaan orang lain ketimbang perasaan diri sendiri.. selalu berfikir apakah salah apa yg akan aku ucapkan nanti, apakah ucapanku nanti akan menimbulkan sesuatu yang buruk?? Selalu berfikir akan hal itu, sampai pada suatu saat aku mencoba untuk menegaskan ucapanku akan suatu hal yang aku fikir apabila aku tdk bertindak tegas akan hal itu maka hal itu akan terus menerus di lakukan sehingga akan menjadi kebiasaan dan aku mengerti sekali bahwa kebiasaan itu susah untuk dirubah. Jadi aku beranikan diri untuk menegaskannya agar dia tak melakukannya lagi sehingga nntinya itu tidak menjadi kebiasaan.
Pada mulanya obrolan kami sangat hangat dan nyaman, sampai pada akhirnya terdengar suara telpon, diamemanggilku, karena pada saat itu aku lagi dandan aku tak mau mengangkat telponnya, aku  menyakini bahwa kalau ada yang penting pasti dia telpon lagi. Eh ternyata benar dia telpon tp dia telpon dengan jarak waktu yang cukup lama dari pertama dia telpon. Kebetulan aku sedang berada di jalan menuju kantor. Dia telpon, akupun mengangkatnya denganpenuh sukacita, namun dia hanya bilang satu kalimat yaitu , “nta tolong izinin darma…” trus aku bertanya izin apa, kamu sampai dimana…, lalu telpon tersebut putus… tuuuut… aku tak mengerti dengan apa yang dia ucapkan, dan dari tempat dia menelpon terdengar suara gaduh. Rasanya marah aku pd saat itu, karena aku seperti tidak ada artinya dia seperti bicara dengan siapa seperti itu, bicara terhadap pemulungpun kita tidak boleh semena mena, aku sering perhatikan dia bahwa dia terhadap siapapun bersikap ramah tidak seperti itu. tapi kenapa terhadapku dia begitu..?" hanya Alloh dan dia yg tahu. Akupun berjalan meneruskan perjalanan ke kantor. Sesampainya di kantor aku sms dia karena di hpku tak ada 1 smspun dr dia pasca menelpon. Padahal aku berfikir dia akan menjelaskan apa yg akan dia smpaikan ditelpon td. Tp ternyata tidak, ucapan maaf pun tidak ada. Wajar ga sih aku marah,, akupun langsung sms dia dengan kata2 tegas. Aku ga mau itu menjadi kebiasaan. Karena aku terhadapnya sangat menghormati. Tapi dia malah bilang aku seperti pejabat tinggi, . aku kaget dong kok dia responnya gitu.. akupun menghela nafas panjang, dan berfikir apa ucapanku salah, apa kalau aku tidak suka dan aku katakan tidak suka itu salah??? Akhirnya aku menahan perasaan sakit itu dan aku tidak mau membuat pertengkaran dan akupun menjawab, “ pejabat tinggi ?? “aamiin ya Alloh…”. Dan diakatakana lagi bahwa aku berubah menjadi angkuh dan sok, trus dia menasehatiku agar merubah sikapku itu karena nanti aku akan di benci orang.. sontak aku terkejut dg nasehat dia.. aku berkata pada diri sendiri,, “ ya Alloh, dia bukan sehari atau dua hari mengenalku tapi dia sudah 5 tahun mengenaliku, tp mengapa dia menilaiku seperti itu ya Alloh…, sedih sekali rasanya, tp aku mencoba sabar dan membiarkannya untuk beropini mengenai diriku, karena aku mengerti bahwa setiap orang memiliki hak terhadap suatu apapun termaksuk untuk menilai seseorang. Akupun diam dan beristigfar dan membaca wirit nabi yunus yang di ajarkan oleh salah satu dosen fakultas hukum UBL, sebut saja namany bu meta. Dengan menahan rasa sakit itu aku bertanya pada mbah google menganai pengertian angkuh…,akhirnya aku tahu bahwa apa yang dia bilang tentangku itu tidak sesuai dengan pengertian yang ada di internet.
Akupun sabar, yasudahlah... Biarkanlah berlalu masalah ini, karena waktupun telah berlalu dg sendirinya masa aku masih meratapi ucapan dia yang menyakitkan hatiaku ini… aku mencoba tersenyum dan menyapa teman2ku… tidak lama kemudian ada 1 pesan masuk, dan itupun sms dari dia, dia berkata, “I love you..”,, huuufft rasanya itu mampu menyembuhkan luka bekas ucapannya 3 jam yg lalu, dan akupun menjawabnya, “I love you too..”, tapi didalam hati.

Kamis, 31 Oktober 2013

Terkenang di telingaku saat itu ada seseorang yang mengatakan bahwa Sabar itu dapat meminimalisir suatu penyesalan, ketika ku mulai memikirkan hal itu bahwa ada benarnya juga kalau penyesalan itu sebenarnya datang dari rasa marah yang timbul karena kurang adanya kesabaran dalam diri tanpa kita sadari. Pada postingan kali ini saya akan mencoba membeberkan cara mudah untuk mengatasi rasa marah sehingga tidak timbul rasa penyesalan, berikut pembahasannya:

1. Ketika anda marah jangan mengatakan apa-apa.
Jika kita berbicara dalam rasa marah, kita pasti akan memperburuk situasi dan sangat mungkin menyakiti perasaan orang lain. Jika kita berbicara dalam rasa marah, kita mungkin akan menemukan bahwa orang-orang akan menanggapi dengan rasa marah juga, menciptakan sebuah lingkaran kemarahan. Namun jika kita bisa menjaga untuk tetap diam, maka akan memberikan waktu untuk emosi kemarahan meninggalkan kita. Ketika marah, hitunglah sampai sepuluh sebelum anda berbicara. Jika anda sangat marah, hitunglah sampai seratus.

2. Acuhkan terhadap orang-orang yang berusaha membuat kita marah.
Sialnya, beberapa orang mungkin memiliki niat jahat dengan mencoba membuat anda marah dan mengambil kesenangan dari anda. Namun jika kita bisa mengacuhkan kata-kata mereka dan tidak merespon dengan cara apapun provokasi mereka, mereka akan kehilangan minat dan tidak mengganggu kita di waktu mendatang.

3. Gunakan alasan untuk menghentikan kemarahan.
Ketika kita marah, katakan kepada diri sendiri “kemarahan ini tidak akan membantu saya dengan cara apapun. Kemarahan ini akan membuat situasi lebih buruk.” Bahkan jika sebagian dari kita masih marah, suara batin kita akan membantu kita untuk menjauhkan diri dari emosi kemarahan

4. Bersikap baik pada orang lain.
Visualisasi lain yang disarankan oleh seorang guru spiritual adalah melihat agen kemarahan sebagai anak berusia 5 tahun. Jika anda berpikir tentang orang lain sebagai anak berusia 5 tahun yang tak berdaya, kasih sayang dan pengampunan anda yang akan muncul. Jika adik kecil anda tidak sengaja menusuk anda, anda tidak akan merasakan kemarahan dan keinginan untuk membalas. Sebaliknya anda hanya akan merasa dia masih terlalu muda dan perlu tahu hal-hal yang lebih baik. Latihan ini mungkin sangat berguna bagi anggota keluarga dekat yang kadang-kadang menimbulkan rasa marah anda.

5. Nilai perdamaian jauh lebih tinggi dibanding rasa marah.
Jika kita menghargai ketenangan pikiran sebagai harta kita yang paling penting, kita tentu saja tidak akan membiarkan kemarahan tetap ada dalam sistem kita. Seperti Sri Chinmoy pernah katakan :

“Anda mungkin punya hak untuk marah dengan seseorang, tetapi anda tahu bahwa dengan marah kepadanya anda hanya akan kehilangan kedamaian pikiran anda yang berharga ..”

6. Selalu mencoba untuk memahami mereka yang marah pada anda.
Jangan khawatir jika anda memiliki perasaan untuk membela diri dari kritik mereka. Jika anda dapat tetap tenang, mereka mungkin mulai merasa bersalah melampiaskan kemarahan mereka pada anda. Terinspirasi oleh contoh ketenangan anda, mereka akan sadar dan berusaha untuk melakukan hal yang sama.

7. Fokus pada sesuatu yang sama sekali berbeda.
Misalkan seseorang telah melakukan sesuatu yang membuat anda marah. Pikirkan tentang sesuatu yang akan membuat anda bahagia. Penangkal terbaik untuk negatif adalah fokus pada yang positif.

8. Tarik nafas dalam-dalam.
Tindakan sederhana dengan menarik nafas dalam-dalam akan sangat membantu anda dalam menghilangkan kemarahan.

9. Meditasi.
Berlatih meditasi secara teratur untuk membawa kedamaian batin anda kedepan. Jika kita dapat memiliki akses menuju kedamaian batin, maka kita akan mampu memanfaatkan hal ini selama masa pengujian.

10. Tersenyum.
Ketika kita tersenyum kita meredakan banyak situasi negatif. Tersenyum adalah cara menawarkan niat baik kepada orang lain. Tersenyum tidak memerlukan biaya apa-apa, selain efektif dapat meredakan situasi tegang.
Mempunyai karier yang sukses serta dapat bahagia merupakan impian banyak orang dimana saat ini jaman telah menuntut kita untuk terus kreatif dalam melakukan sesuatu atau memulai sesuatu. Pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai langkah-langkah yang pasti untuk memiliki karier sukses dan juga bahagia dunia akhirat. Berikut pembahasannya.

1. Observasi diri.
"Refleksi diri sangat penting," tutur Valcour kepada The Huffington Post.

Menurutnya banyak orang yang mencari arti hidupnya tapi tidak menyadari apa yang membuat hidupnya berarti. Jadi, penting untuk setiap pribadi melakukan observasi terhadap dirinya sendiri, atas pengalaman sehari-harinya di tempat kerja.

Alih-alih fokus mencari apa yang menjadi passion, Valcour menyarankan setiap pribadi untuk melihat lebih dalam kepada hal apa yang membuat Anda bersemangat, apa yang berharga, kelebihan Anda dan kemudahan apa yang didapatkan. Lakukan pengujian terhadap nilai lebih Anda dalam bekerja, juga kelemahan yang perlu diperbaiki. Selain itu lakukan identifikasi kapan waktu yang paling membuat Anda lebih bersemangat dalam bekerja, fokus, dan merasa utuh, serta mengapa Anda merasakan hal ini.

Perhatikan juga sejumlah faktor yang membuat Anda merasa frustasi atau tak terpenuhi kebutuhan dalam bekerja. Hal ini terkait dengan apa yang Anda kerjakan? Dengan siapa Anda bekerja? Apakah Anda merasa tertantang atau tidak? Anda akan mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan ini dengan bertanya kepada diri sendiri, melakukan observasi dan refleksi ke dalam diri Anda.

2. Temukan tempat kerja yang mendukung prioritas Anda di luar kantor.
Menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan personal memang menjadi tantangan sekaligus dilema bagi kalangan bekerja. Namun, menurut Valcour, penting bagi setiap pekerja untuk menemukan tempat bekerja yang memberikan fleksibilitas terhadap kebutuhan pribadi. Bagaimana pun Anda punya kehidupan di luar kantor. Ini sama pentingnya dengan pekerjaan.

"Orang merasa kelelahan dalam bekerja, dan ini menjadi epidemik. Sepertinya banyak permintaan yang membuat mustahil rasanya untuk memiliki kehidupan yang sehat, yang seimbang sesuai level yang diinginkan bersama keluarga dan orang yang disayangi," ulasnya.

Jadi, sarannya, cari perusahaan yang peduli dan mendukung kehidupan Anda di luar pekerjaan. Jangan ragu untuk juga menanyakan fleksibilitas waktu yang Anda butuhkan.

3. Jangan meremehkan kekuatan pembelajaran.
Pembelajaran yang berkelanjutan dan pertumbuhan adalah kunci untuk tetap bahagia dan merasa utuh dalam karier, kata Valcour.

"Kalau ingin punya karier langgeng, Anda harus mencari tempat kerja yang membuat Anda bisa mendapatkan kemampuan baru, di mana Anda bisa pindah ke area yang ada pertumbuhan di dalamnya," tuturnya.

Untuk mendapatkan tempat bekerja seperti ini, memang Anda perlu melakukan hal yang sedikit berbeda dari biasanya. Beberapa orang pada akhirnya memilih untuk menjalani karier kilat. Mereka mengejar kesenangan dengan bekerja di beberapa tempat sebagai freelancer atau bekerja part-time.

4. Bekerja dengan orang-orang inspiratif.
"Banyak mahasiswa saya dari kalangan eksekutif yang mengaku kariernya melonjak lantaran bekerja dengan orang-orang cerdas, energik, orang-orang yang memiliki minat sama," tulis Valcour di blog Harvard Business Review.

Para peneliti juga menemukan bahwa karyawan yang memiliki teman dekat di kantor akan bekerja lebih bersemangat, merasa saling terhubung, sehingga jarang ada yang berhenti kerja.

5. Mengembangkan keterampilan langka dan bernilai.
Cal Newport,  penulis So Good They Can't Ignore You: Why Skills Trump Passion in the Quest for Work You Love, menulis mendalam mengenai kebahagiaan dan pekerjaan. Apa kesimpulannya?

Menurutnya, bekerja dengan mengikuti passion adalah saran yang buruk. Ia berargumen, akan lebih baik jika Anda mengembangkan passion di sekitar pekerjaan melalui keterampilan langka dan berharga. Orang yang pada akhirnya mencintai pekerjaannya memiliki pola ini, yakni mereka mencari keterampilan baru untuk mereka maksimalkan guna meningkatkan level kariernya.

Senin, 23 Juli 2012

seharusnya aku tidak banyak tahu tentang keseharian dia...
dan seharusnya aku juga tidak sering melihat dirinya...
karena semua itu membuat diriku cemas dan selalu memikirkannya , selalu merasa cemburu atas gerak gerik yang dia lakukan, merasa curiga akan setiap apa yang dilakukannya,, karena semua itu dapat terlihat jelas oleh mataku...
mengapa sulit untuk merubah diriku, seharusnya aku bisa melakukannya tapi selalu saja perasaan ini tak kuat untuk melakukannya..
aku yang dulu sangatlah berbeda dengan aku yang sekarang..
dulu aku tak pernah sungguh sungguh merasakan cinta yang sekarang aku rasakan,
dulu dimataku cinta itu hanyalah rasa kagum terhadap lawan lelaki yang tampan dan tidak berharap banyak dengan kekaguman tersebut hanya saja selalu menunggu lelaki yang dikaguminya itu membalas perasaan kagumku itu,, tidak pernah berani pacaran dan selalu menjaga predikat jomlo, tapi setelah aku memasuki kelas 2 SMA sangat bingung dengan yang namanya cinta..
mengapa cinta itu penuh pengorbanan, disaat pengorbanan seorang lelaki terhadap cintanya padaku dan kemudian akupun luluh dan menyambutnya dengan perasaan suka . tetapi disaat aku sambut cinta itu dia malah menghentikannya dengan alasan dia takut tidak bisa membahagiakanku.. padahal bahagia itu didapat dari yang sederhana.. namun setelah itu datanglah seorang pria yang menyatakan perasaannya kepadaku,dan aku terima dia dan mengatakan bahwa hubungan ini tidaklah lama, namun semua itu berubah karena seiring waktu berjalan cinta kami tumbuh subur sehingga sampai saat ini kami masih berpacaran. aku sangat mencintai dia RS...